3 Tips Sederhana Menulis Artikel Ilmiah Bagi Akademisi

tips menulis artikel ilmiah

Karya ilmiah atau biasa disebut scientific paper merupakan suatu laporan yang diterbitkan berupa pemaparan hasil penelitian atau kajian yang dilakukan oleh tim atau perorangan dengan tetap mematuhi kaidah serta etika keilmuan. Menulis karya ilmiah adalah bentuk tanggung jawab keilmuan bagi siapa saja yang menempuh jalur akademik.

Secara umum, karya ilmiah memiliki beberapa jenis seperti makalah, artikel jurnal, laporan hasil penelitian. Ketiga jenis karya ilmiah tersebut adalah produk atau hasil dari kegiatan akademik. Suatu karya ilmiah harus mengacu pada data, informasi, dan kesimpulan berdasarkan hasil penelian atau kajian.

Data sebuah karya ilmiah harus ditulis berdasarkan sumber yang dapat dipercaya. Data yang disajikan dalam karya ilmiah tidak boleh berupa hasil dugaan peneliti. Suatu karya tulis yang hanya menyajikan pendapat orang lain baik berupa informasi umum, data, dan laporan tidak dapat disebut sebagai karya ilmiah.

Suatu karya ilmiah yang baik harus mampu menjawab suatu masalah. Rumusan masalah yang berawal dari asumsi atau dugaan sementara peneliti harus dibuktikan secara keilmuan. Karya ilmiah menuntut kejujuran dalam mengutip sumber serta membutuhkan kesungguhan saat mengumpulkan data dan merumuskannya. Baik itu berupa data lapangan atau data teoritis dari buku.

Berikut ini adalah beberapa tips menulis karya ilmiah bagi para akademisi. Informasi ini sangat penting khususnya bagi anda yang sedang menulis artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan penelitian lainnya.

Tentukan tujuan menulis karya ilmiah

Tujuan merupakan modal utama dalam menulis karya ilmiah. Tujuan menulis karya ilmiah juga sangat beragam tergantung kebutuhan setiap penulis. Tujuan menulis karya ilmiah untuk meneliti tugas akhir kuliah (Skripsi, Tesis, Disertasi) tentu berbeda dengan tujuan menulis untuk penelitian akademik.

Tujuan penulisan makalah atau artikel ilmiah sangat bergantung pada topik dan rumusan masalah penelitian yang sedang anda kerjakan. Misalnya, ketika anda menentukan rumusan masalah seperti berikut ini:

Seberapa besar pengaruh pembelajaran online terhadap kemampuan membaca teks berbahasa Arab?

Maka, tujuan yang ideal untuk penulisan artikel anda yaitu:

Mengidentifikasi tingkat pengaruh pembelajaran pembelajaran online terhadap kemampuan membaca teks berbahasa Arab.

Jika sudah menemukan tujuan utama seperti diatas maka anda bisa mulai melangkah ke proses selanjutnya yaitu mulai menyusun kerangka tulisan.

Mulai merumuskan kerangka artikel ilmiah

Merumuskan kerangka tulisan merupakan langkah penting selanjutnya yang harus dilakukan saat menulis artikel ilmiah. Kerangka tulisan ini bertujuan untuk memandu anda saat proses menulis atau meneliti nantinya. Dengan memiliki kerangka tulisan akan dapat mempermudah aktifitas menulis selanjutnya.

Dalam proses merumuskan kerangka tulisan anda perlu brainstorming terlebih dahulu. Brainstorming ini berisikan peta konsep dan istilah-istilah utama yang terkait dengan topik, masalah, latar belakang, tujuan, teori, data dan informasi penting yang telah dirumuskan diawal.

Diantara kerangka artikel ilmiah yang perlu dirumuskan ialah Judul (maksimal 12 kata), Identitas Penulis, Abstrak, Kata Kunci (Keywords)-idealnya terdiri dari 3 hingga 5 kata kunci, Pendahuluan, Metode, Hasil dan Pembahasan, Simpulan, dan Daftar Pustaka.

Cari jurnal terbitan bereputasi

Setelah merumuskan kerangka tulisan sebaiknya jangan langsung mulai menulis. Langkah selanjutnya ialah mencari jurnal bereputasi terlebih dahulu. Baik itu bereputasi nasional standar DIKTI maupun bereputasi Internasional seperti Scopus dan WoS.

Cara mencari jurnal bereputasi nasional dan internasinal sebenarnya sangat mudah. Anda bisa memanfaatkan website Sinta DIKTI dan Scimagojr untuk mensortir jurnal bereputasi apa saja yang layak untuk dijadikan target publikasi.

Diantara ciri-ciri jurnal bereputasi yang bagus adalah sebagai berikut:

  1. Editor Board atau dewan redaksi terdiri dari para pakar di bidang masing-masing.
  2. Editor Board merupakan pakar yang berasal dari minimal 4 negara.
  3. Jurnal yang diterbitkan dan ditulis secara ilmiah dan telah memenuhi kaidah penulisan ilmiah dan etika keilmuan tertentu.
  4. Jurnal telah memiliki ISSN dan e-ISSN.
  5. Jurnal dipublikasikan menggunakan bahasa resmi PBB seperti bahasa Inggris, Arab, Spanyol, Tiongkok, Rusia, dan Perancis.
  6. Jurnal telah terindeks oleh WoS (Scopus, Web of Science,  dan juga indeks nasional yang diakui oleh Ditjen Dikti.
  7. Jurnal telah memiliki terbitan berkala secara konsisten.
  8. Jurnal tidak discontinued dari database web index.

Selain ciri-ciri diatas tentu masih ada banyak kriteria lainnya yang perlu diperhatikan. Selebihnya silahkan pelajari di sumber lainnya.

Itulah 3 tips sederhana yang bisa anda lakukan sebelum menulis artikel di jurnal bereputasi.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *