Menulis itu untuk apa sih?, apakah untuk sekedar mendapatkan honor, ketenaran atau hanya untuk menyalurkan hobi saja?.
Jawabannya tentu bervariasi, tapi dengan menulis semua yang ingin anda capai bisa terwujud. Entah itu uang berlimpah, ketenaran atau bahkan hanya untuk mencari sensasi pun bisa anda lakukan lewat menulis.
Menulis bisa membuat kita tetap terjaga dalam kesadaran. Dengan menulis otak kita yang menjadi sumber ide akan tetap menyala sehingga jika diajak untuk berfikir tidak lagi lemot.
Saya yakin semua orang pasti mau belajar menulis, lebih-lebih mereka yang malas untuk keluar rumah, profesi penulis sangatlah cocok baginya. Anda tidak perlu berangkat ke kantor, cukup duduk manis dengan pena di tangan dan lembaran kertas anda sudah bisa menulis.
Banyak orang beranggapan bahwa menulis itu susah, kemampuan menulis hanya dimiliki oleh mereka yang punya nasab (keturunan) sebagai penulis. Akan tetapi anggapan seperti itu 100% salah, menulis hanyalah milik orang yang mau dan mau, itu saja.
Kemauan dalam menulis memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kreatifitas kita mengolah kata. Tulisan yang sedang anda baca ini pun tidak lain hanyalah susunan kata yang saya rangkai menurut kemampuan menulis saya.
Bagi saya, tidak ada tulisan yang sangat bagus, bagus, lumayan bagus, jelek atau sangat jelek. Karena penilaian seperti itu hanyalah bersifat subyektif tergantung siapa yang membaca dan siapa yang menilai. Selain itu sampai saat ini belum ada ukuran bagus jeleknya suatu tulisan.
Tapi karena tulisan adalah aktifitas menyampaikan ide maka apabila penulis bisa memahamkan pembaca lewat tulisannya maka ia sukses dalam menulisnya. Bagi saya itu saja ukurannya, menurut anda mungkin berbeda.
Jadi tidak perlu pusing lagi mikirin tulisan saya ini sudah bagus atau masih jelek ya. Cukup tuntut diri anda untuk mampu menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan.
Bagaimana cara menyampaikan ide lewat tulisan?
1. Disiplin
Sampai saat ini belum ada kata yang cocok untuk menggantikan kata “disiplin” sebagai upaya kita memacu semangat dalam mengerjakan suatu hal.
Disiplin tidak hanya berlaku di bangku sekolah atau di perusahaan. Dalam menulis pun anda harus disiplin. Maksudnya, disiplin melati jari-jari anda untuk menyusun kata-kata. Sebab itulah para penulis hebat tidak memiliki kiat khusus kecuali “disiplin menulis“.
Bahkan ketika anda kursus atau belajar dengan penulis hebat pun kata disiplinlah yang akan dimasukkan ke pikiran anda pertama kali.
Disiplin menulis memang tergantung pada pola pikir kita dalam menyikapi aktifitas menulis itu sendiri. Menulis akan menjadi biasa-biasa saja apabila kita tidak berfikir bahwa dengan menulis kita akan begini dan begitu.
Sebaliknya, ketika kita selalu berfikiran bahwa saya harus menulis meskipun hanya 1 paragraf tiap hari, secara tidak sadar anda telah mensugesti diri anda untuk disiplin menulis.
Jadi, disiplin bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan, tapi disiplin harus diniati dan dibiasakan. Kalau anda sudah sadar bahwa disiplin itu penting maka aktifitas menulis akan menjadi lancar dan disiplin pun akan jalan.
Ada satu kiat yang mungkin bisa anda lakukan untuk melatih disiplin anda. “Selalu bawa kertas dan polpen kemana pun anda pergi”, kiat ini bisa anda lakukan kapan saja, ini akan dapat memacu kedisiplinan anda dalam menulis karena anda dituntut untuk menuliskan satu atau dua kalimat diatas kertas tersebut. Hal itu akan berhubungan erat dengan kiat kedua ini.
2. Konsisten
Jika disiplin sudah menjiwa dengan kita maka semangat yang kedua yaitu konsisten. Konsisten dalam menulis pun harus dibiasakan bukan dipaksakan. Kalau satu hari anda dapat menulis 5 paragraf maka berapa paragraf yang anda bisa buat selama satu bulan?
Tentu hal itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa ketika anda telah selesai menuliskan banyak hal di tulisan tersebut. Konsisten tidak perlu jumlah kata yang anda tuliskan tapi seberapa seringkah anda menulis.
Biasanya penulis pemula itu bingung akan tema yang akan ditulis. Sama halnya dengan saya dulu, bahkan mungkin setiap penulis dulunya pernah merasakan kebingungan dengan tema yang harus ditulis.
Masalah tema tidak lain halnya dengan ide. Padahal ide bertebaran dimana-mana tinggal bagaimana kita menyikapi ide-ide tersebut, entah anda biarkan begitu saja atau anda segera menangkap ide tersebut dan menuangkannya dalam tulisan.
Jadi tema bukanlah alasan untuk tidak menulis. Jangan ikat diri anda dengan suatu tema tertentu. Akan lebih maksimal apabila anda menulis dengan lepas, artinya anda menulis setiap saat dengan tema yang bermacam-macam. Sebab dengan tema yang berbeda maka perbendaharaan bahasa anda pun akan semakin banyak.
Karena masalah menulis itu tergantung dengan kosa kata yang anda miliki maka anda harus melatihnya dengan membaca banyak buku-buku serta menuliskannya kembali dengan bahasa tambahan dari anda sendiri.
Mungkin kedua hal diatas bukanlah segalanya dalam upaya cerdas menulis. Paling tidak dengan dua hal tersebut anda akan semakin mampu dan terbiasa memoles bahasa sehingga enak dibaca dan ide pun dapat dipahami.