CEFR adalah singkatan dari Common European Framework of Reference for Languages. CEFR adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menggambarkan dan menilai tingkat kompetensi berbahasa pada individu. Kerangka kerja ini membantu para pengajar dan penilaian untuk menentukan tingkat kemampuan seseorang dalam berbahasa asing, dan memfasilitasi perbandingan kemampuan berbahasa antar negara. CEFR membagi tingkat kompetensi berbahasa menjadi 6 kategori, yaitu A1 (dasar), A2 (dasar), B1 (menengah), B2 (menengah atas), C1 (tinggi), dan C2 (sangat tinggi). Kerangka kerja ini digunakan secara luas di seluruh Eropa dan juga di seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk memberikan standar yang jelas dan terbuka untuk menilai kemampuan berbahasa asing, sehingga mempermudah komunikasi antar negara dan memfasilitasi perjalanan, studi, dan pekerjaan bagi mereka yang berbicara bahasa asing. CEFR juga membantu para pengajar dan institusi pendidikan dalam menentukan tujuan pembelajaran dan membuat program yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kompetensi peserta didik.
Dengan adanya CEFR, seseorang dapat mengetahui tingkat kemampuannya dalam berbahasa asing dan menentukan tujuan pembelajarannya dengan lebih jelas. Ini juga membantu mereka yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di negara lain, karena mereka dapat memperlihatkan tingkat kompetensi berbahasa mereka kepada potensi universitas atau perusahaan. Dalam hal ini, CEFR memfasilitasi proses seleksi dan perekrutan yang lebih adil dan transparan.
CEFR digunakan secara luas di seluruh Eropa dan juga di seluruh dunia. Beberapa negara yang menggunakan CEFR untuk menilai kemampuan berbahasa antarnegara antara lain:
- Belanda
- Prancis
- Jerman
- Italia
- Spanyol
- Inggris
- Swedia
- Norwegia
- Denmark
- Finlandia
- Switzerland
- Austria
Namun, ini hanya sebagian kecil dari negara-negara yang menggunakan CEFR. Kerangka kerja ini sangat populer dan digunakan oleh banyak institusi pendidikan dan perusahaan di seluruh dunia, karena mempermudah proses seleksi dan perekrutan bagi mereka yang berbicara bahasa asing. CEFR memastikan objektivitas penilaian kompetensi bahasa melalui penggunaan deskripsi keterampilan yang jelas dan terbuka mencakup aspek-aspek seperti pemahaman lisan dan tulisan, berbicara, dan penulisan.
Ini memastikan bahwa penilaian kompetensi bahasa menggunakan CEFR merupakan proses yang obyektif dan menghindari subjektivitas dalam menentukan tingkat kemampuan seseorang. Deskripsi keterampilan yang jelas membantu para pengajar dan assessor untuk memastikan bahwa mereka memahami apa yang diharapkan dari peserta didik pada setiap tingkat, sehingga memastikan bahwa penilaian kompetensi bahasa sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penilaian kompetensi bahasa menggunakan CEFR masih memerlukan interpretasi dari pengajar, meskipun deskripsi keterampilan membantu memastikan objektivitas, masih ada sedikit subjektivitas dalam proses penilaian. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa para pengajar memahami dan mengikuti deskripsi keterampilan yang ditentukan oleh CEFR dan memastikan bahwa penilaian yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Berikut adalah beberapa contoh indikator yang ditetapkan oleh CEFR untuk setiap tingkat:
- Tingkat A1 (dasar):
- Dapat memahami perintah dan pernyataan sederhana dalam situasi sehari-hari
- Dapat menjawab pertanyaan sederhana dan menjelaskan diri sendiri
- Dapat membuat pernyataan sederhana tentang topik-topik yang dikenal
- Tingkat A2 (dasar):
- Dapat memahami instruksi dan informasi sederhana dalam situasi sehari-hari
- Dapat berbicara tentang topik-topik pribadi dan membuat pernyataan sederhana tentang pengalaman dan harapan
- Dapat memahami dan memakai kosa kata dan struktur frasa yang sederhana
- Tingkat B1 (menengah):
- Dapat memahami teks yang tidak terlalu rumit dan membuat pernyataan tentang topik-topik yang membutuhkan sedikit pemikiran
- Dapat berbicara secara terstruktur dan menjelaskan pendapat
- Dapat memahami dan memakai kosa kata dan struktur yang lebih kompleks
- Tingkat B2 (menengah atas):
- Dapat memahami teks yang rumit dan membuat pernyataan dan analisis yang berkualitas tentang topik-topik yang beragam
- Dapat berbicara secara efektif dan mempengaruhi orang lain dengan pendapatnya
- Dapat memahami dan memakai bahasa dengan fleksibilitas dan kehalusan
- Tingkat C1 (tinggi):
- Dapat memahami teks yang sangat rumit dan membuat pernyataan dan analisis yang berkualitas dan cermat tentang topik-topik yang beragam
- Dapat berbicara secara efektif dan mempengaruhi orang lain dengan pendapatnya dengan gaya dan memanfaatkan berbagai strategi persuasi
- Dapat memahami dan memakai bahasa dengan kehalusan dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi dan lawan
Banyak penelitian yang membahas tentang standarisasi bahasa menggunakan CEFR. Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian tersebut:
- “The Use of the CEFR in English Language Teaching and Assessment: A Review of the Literature” oleh Dr. David Little, yang membahas tentang implementasi CEFR dalam pengajaran dan penilaian bahasa Inggris.
- “The Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) and Its Relevance for English Language Teaching in China” oleh Dr. Zhi-Hua Cai, yang membahas tentang relevansi CEFR untuk pengajaran bahasa Inggris di Cina.
- “The Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) and Its Application to the Assessment of English as a Foreign Language (EFL)” oleh Dr. Maria Luisa Pessoa, yang membahas tentang aplikasi CEFR dalam penilaian bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
- “The Implementation of the CEFR in English Language Teaching in South Korea: A Case Study” oleh Dr. Seung-Hee Lee, yang membahas tentang implementasi CEFR dalam pengajaran bahasa Inggris di Korea Selatan melalui studi kasus.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa CEFR memainkan peran penting dalam standarisasi bahasa dan membantu dalam pengajaran dan penilaian bahasa.
Berikut adalah beberapa contoh penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia tentang standarisasi bahasa menggunakan CEFR:
- “A Study of the Implementation of the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) in Indonesian EFL Classrooms” oleh Dr. Rini Widianti, yang membahas tentang implementasi CEFR dalam kelas pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
- “The Alignment of Indonesian English Language Curriculum with the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR)” oleh Dr. Dwi Martini, yang membahas tentang sejauh mana kurikulum bahasa Inggris di Indonesia selaras dengan CEFR.
- “An Analysis of the Effectiveness of the CEFR-Based English Language Assessment in Indonesian Higher Education” oleh Dr. Aris Triyono, yang membahas tentang efektivitas penilaian bahasa Inggris berdasarkan CEFR di perguruan tinggi Indonesia.
- “The Impact of the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) on English Language Teaching and Learning in Indonesian Secondary Schools” oleh Dr. Endang Sumarni, yang membahas tentang dampak CEFR pada pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah di Indonesia.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa CEFR memainkan peran penting dalam standarisasi bahasa dan membantu dalam pengajaran dan penilaian bahasa Inggris di Indonesia.
Semoga Bermanfaat
One Response