Menulis buku itu tidak membutuhkan keahlian khusus. Begitulah para penulis-penulis hebat menyimpulkan pengalaman mereka. Yaa, mereka telah melanglang buana menekuni, trial and error serta terus belajar untuk mendapatkan prediket “penulis hebat”. Dan saya rasa semua penulis hebat berawal dari kondisi yang kurang lebih sama.
Kondisi yang sama ini adalah ketidakmampuan seseorang dalam menulis buku secara tiba-tiba. Memang pada dasarnya keahlian itu bukan diwariskan. Ayah yang menjadi penulis hebat belum tentu mampu mewariskan kemampuan menulisnya kepada anaknya. Ini sudah menjadi sunnah penciptaan manusia. Kemampuan itu diciptakan oleh dirinya sendiri dan bukan datang dengan sendirinya.
Bukan hanya dalam hal menulis. Semua keahlian yang dimiliki manusia (termasuk menulis buku) pasti berasal dari tumpukan-tumpukan kegagalan yang terus diasah dan dilatih. Karena keuletan atau kedisiplinannya dalam belajar maka buah manis yang berupa keahlian menulis buku pun mampu dikuasainya. Meskipun proses ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Waktu memang memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Akan tetapi, jika kita belajar tanpa mempertimbangkan waktu maka kita akan terus berada dalam kebimbangan dan keraguan.
Maka, bagi anda yang benar-benar ingin menulis buku, saya sarankan untuk mampu mengatur waktunya sebaik mungkin sebab 10 menit itu sangatlah berharga bagi penulis buku. Karena dengan waktu 10 menit tersebut kita akan mampu merangkai kata-kata menjadi kalimat yang bagus, meskipun hanya mendapatkan 1 paragraf saja.
Tapi jangan anggap remeh 1 paragraf tersebut, sebab tanpa adanya susunan-susunan paragraf itu anda tidak akan berhasil menulis buku.
Sebenarnya ada banyak masalah yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan jika anda ingin menulis buku. Masalah yang dihadapi oleh calon penulis pada dasarnya tidak ada bedanya antara yang satu dengan yang lain. Begitu pula dengan penulis yang hidup di masa lalu dan masa kini.
Masing-masing pasti pernah menghadapi masalah atau keluhan yang sama. Tapi buktinya banyak juga yang berhasil keluar dari masalah tersebut. Ini merupakan bukti bahwa masalah itu tidak benar-benar berarti dalam proses menulis buku karena masalah-masalah itu sudah pernah dipecahkan oleh penulis-penulis sebelumnya.
Di antara masalah atau keluhan yang seringkali dihadapi oleh calon penulis buku adalah Kekurangan Ide, Kesulitan mengawali tulisan, Kesulitan merangkai kata-kata, Banyaknya kesibukan dan Kesulitan menerbitkan buku.
Nah, masalah-masalah inilah yang paling sering dijadikan alasan seseorang untuk tidak mulai menulis buku. Apakah ada dari masalah tersebut yang belum dipecahkan?. Saya rasa tidak ada.
Bahkan saat ini sudah berserakan tips-tips yang mampu mengatasi masalah itu semua. Hanya saja, apakah kita mau memulai dan mau menyikapi masalah tersebut dengan positif.
Nah, saya ingin sedikit berbagi tips kepada anda yang ingin menulis buku. Karena saya pikir hal yang seringkali menjadi permasalahan yaitu keringnya ide dalam menulis maka saya ingin katakan kepada anda bahwa ide itu benar-benar ada di mana-mana.
Mulai dari diri anda sendiri hingga dari orang yang tidak anda kenal semuanya bisa dijadikan ide buku yang menjual. Jika anda ingin menulis buku, maka segera tentukan pilihan anda dalam satu tema dan carilah rujukan sebanyak mungkin mengenai tema buku yang ingin anda tulis.
Berbicara mengenai tema buku, saat ini anda tidak perlu lagi hawatir kekurangan referensi. Internet adalah perpustakaan internasional yang bisa anda manfaatkan 1×24 jam untuk mencari referensi yang sesuai.
Apabila anda sudah selesai menentukan ide buku maka langkah selanjutnya adalah menuliskan daftar isi atau outline buku. Menulis buku tidak bisa terlepas dari pembuatan outline, maka teruslah berlatih untuk mengasah kecerdasan anda dalam hal membuat outline.
Jika ide sudah ditentukan, rujukan sudah dikumpulkan dan outline sudah anda tulis, langkah yang terakhir adalah mulai menulis kata-kata menjadi kalimat, menulis kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi sub bab, menulis sub bab menjadi bab dan menulis bab per bab menjadi satu buku. Nah, sebenarnya beginilah penulisan buku sebenarnya. Buku hanyalah susunan dari bab-bab yang telah tersusun rapi dan siap baca.
Jadi, apabila anda masih benar-benar ingin menulis buku, tunggu apa lagi?. Segera menulis kata, menulis kalimat, menulis paragraf, menulis sub bab, dan menulis bab kemudian menyatukannya menjadi buku yang siap cetak.
Selamat Berkarya.
3 Responses
Terima Kasih Pak Ismail, saya suka dengan tulisan-tulisan Anda. Selalu semangat dalam menulis, karena akan senantiasa ada pembaca yang mencintai tulisan Anda…
I love U because of Allah…
Good job Sir… Moga istiqamah… Moga kuliahnya lancar Pak Ustadz…