Cara Mudah Menulis Dengan Modal Kesadaran

Menulis Dengan Kesadaran

Cukup lama juga saya tidak update tulisan di blog kesayangan ini. Banyak faktor yang dulu telah saya prediksikan, diantaranya yaitu koneksi internet yang masih memanfaatkan gratisan di kampus. Selain itu, banyaknya jadwal aktifitas yang kurang terkontrol turut mempengaruhi kreatifitas saya dalam menulis.

Apapun kendalanya semua harus tetap disikapi dengan penuh semangat dan positif thinking, yang lebih penting lagi yaitu tidak sampai terlena dengan keadaan yang sedang dirasakan. Boleh jadi saat ini kurang aktif, tapi mudah-mudahan hal itu bisa menjadi penyemangat dalam hari-hari selanjutnya.

Saya teringat akan nasehat salah satu dosen di kampus. Menulis bukanlah aktifitas tangan, melainkan menulis adalah aktifitas otak, hati dan tangan. Hal ini menunjukkan akan pentingnya keselarasan kerja antara pikiran (‘aql), hati (Qalb), dan tangan atau tindakan (Fi’l). Tanpa ketiga komponen tersebut menulis selamanya tidak akan memiliki ruh. Tulisan akan bermanfaat ketika si penulis memiliki kesadaran penuh terhadap ide tulisannya.

Menulis dengan penuh kesadaran ialah menulis yang mendatangkan manfaat dari tindakan menulis tersebut. Paling tidak penulis merasakan kepuasan batin, akan tetapi ini ukuran minimal. Ukuran manfaat yang maksimal dari menulis yaitu bertambahnya kreatifitas dalam menuangkan ide-ide ke dalam bentuk suatu tulisan.

Awalnya menulis merupakan pembiasaan, kalau saya bilang itu adalah pembiasan mengolah rasa, olah pikiran dan olah tindakan.

Olah rasa maksudnya yaitu kita merasakan apa saja yang akan kita tuangkan dalam sebuah tulisan, bisa jadi rasa jengkel, senang atau kebencian akan sesuatu akan menuntun orang tersebut menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Olah pikiran, menulis yang kreatif adalah menulis dari pikiran artinya tulisan tersebut bukan dari hasil copas tapi hasil kerja otak si penulis itu sendiri. Ini merupakan tanggungjawab yang harus dimiliki oleh penulis apapun jenisnya.

Terakhir yaitu olah tindakan, maksudnya yaitu semua aktifitas otak dan rasa tidak akan tercipta tanpa adanya tindakan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. Ide akan selamanya menjadi ide apabila tidak ada realisasi, salah satu bentuk realisasi tersebut adalah menuangkan ide tersebut dalam tindakan, baik itu dalam bentuk tulisan atau aplikasi langsung.

Intnya, pada tulisan kali ini saya ingin mengajak para penulis untuk mulai sadar akan kegiatan menulisnya. Dengan menyadari ketiga komponen diatas maka kita sudah mulai menulis dengan sadar. Dengan mempraktekkannya saya berharap teman-teman penulis bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari hasil tulisannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *